Isnin, Disember 29, 2008

Catatan Perjalanan : jom..pi Melaka... (part 1)

Melaka tidak begitu jauh dari Johor, cuma sekitar 3 jam melalui highway exit pintu toll Ayer Keroh. Atas saran teman suami, kami menuju resort INB, tidak begitu jauh dari pintu toll Ayer Keroh. Katanya tariff satu malam cuma RM 120, ada 2 kamar. Kebetulan adik ipar saya ikut, jadi sesuai untuk kami. Begitu masuk kawasan resort, saya langsung jatuh cinta ciehhh... Bangunannya berupa rumah kecil-kecil, cantik. Ada kolam renang kecil didepan. Tapi.. penuh!!! Tak ada kamar kosong...

Kami pun langsung menuju resort Puteri disekitar Ayer Keroh juga, dekat dengan hotel Seri Malaysia. Resortnya besar, tapi penuh juga....!!! Rupanya ini menjadi petanda bagi kami, bahwa hotel2 di Melaka penuh pada ujung minggu.

Didepan kawasan jerapah :


Di Ayer Keroh ada beberapa tempat wisata, diantaranya Zoo, Taman Buaya, Taman rama-rama (kupu2), Taman Mini ASEAN. Karena sedang berada di Ayer Keroh, kami pun segera menuju ke Zoo. Kota Melaka berada sekitar 13 km dari Ayer Keroh. Rencananya, setelah dari Zoo kami akan cari hotel di kota Melaka.

Istirahat didepan taman primata :


Najwa badmood begitu masuk zoo :


Tiket masuk ke Zoo Melaka sebesar RM7 untuk dewasa. Jalan-jalan dikawasan zoo betul-betul menguras tenaga, mana panas lagi. So buat ibu-ibu yang bawa anak kecil, jangan lupa bawa stroller, it's very helpfull. Payung dan topi juga jangan lupa dipake, panas boo..

Monyet rebutan topi yang dilemparkan pengunjung :


Karena panas, binatang pun banyak yang tidur :

Jam 5 sore kami keluar kawasan zoo, terus ke kota Melaka, cari hotel dan makan. Untuk makan, sebagai seorang ibu yang baik dan rajin, dan juga irit haha... saya bawa bekal nasi lemak lengkap dengan lauk pauk. Setelah makan, cari hotel. tapi.... sampai jam 10 malam dan sudah lebih dari 10 hotel dimasuki, semuanya full house. Suami saya sudah capek, dan saya sendiri terkapar ngantuk. Akhirnya diputuskan kami ke Muar, yang jauhnya sekitar 1 jam dari Melaka. Daerah Muar masuk wilayah negeri Johor. Hotel pertama yang kami datangi penuh juga. Hotel kedua baru ada kamar kosong untuk kami. Capeknya berburu hotel...

Jumaat, Disember 26, 2008

Najwa dan Batrisya

Najwa dan Hurin Batrisya, anak sepupu suami saya. Montok dan lucu.... Mereka seumur, najwa lebih tua 3 bulan.





Khamis, Disember 25, 2008

Little Najwa

Kata orang, Najwa, anak saya kurus kecil. Saya amati memang iya. Berat badannya cuma berkisar diangka 12 kg saja. Saya juga heran kenapa gak naik2 beratnya. Padahal asupan makanannya cukup. Porsi makannya lumayan banyak dan bervariasi. Minum susu sekitar 2 gelas sehari. So, apa yang kurang ya...

"wawa kan suka exercise, jadi kurus lah.."katanya. Hehe itu jawabannya yang dia kutip dari saya. Saya memang tidak berambisi untuk meng-gendut-kan anak saya. Walaupun secara umum, pandangan orang kalau anak kecil gemuk itu tandanya sehat dan lucu. Padahal sebenarnya tidak demikian. Obesitas jadi masalah serius dikalangan anak-anak sekarang. Jadi, kenapa mau anaknya gemuk? Bagi saya, kecil tapi sehat itu sudah cukup.

Najwa suka pakai baju kurung :D :


Yang saya amati dari anak-anak yang gemuk adalah mereka minum susu dalam jumlah banyak. Dalam sehari sekitar 5-6 botol. Padahal diusia 1 tahun keatas, susu bukanlah makanan utama. Sumber kalsium bisa didapatkan dari makanan lain. Ada sebagian orang tua pula yang memberikan sirup kepada anak-anaknya sampai berbotol-botol dalam sehari. Tidak heran kalo badan mereka gemuk.

Saya memang tidak pernah risau dengan berat badan najwa walaupun setiap kali ketemu teman-teman pasti mereka komen... "kurusnye..", kecik je badan die nih...", "makan kurang ke nih..badan kecik je.." hoaahhhh... saya jawab santai aja "makan banyak nih, tapi banyak exercise" hahaha.. atau "tak pa badan slim, nanti gemuk nak kurus balik susah lagi". Tidak ada yang perlu dirisaukan dengan ukuran badan anak saya, karena dia tidak ada masalah dengan makan. Malah, saya jarang memberi dia vitamin tambahan. Karena menu makannya sudah cukup bervariasi, nasi atau kadang saya kasih oatmeal, sayur dan lauk semuanya disantap.

Yang nomor 2, Aliff, pertambahan beratnya cukup pesat. Kalau orang tua lain mungkin pusing anak seumur dia susah makan, saya pusing karena semua yang kita makan dia mau makan juga haha...

Aliff main walker :


Selasa, Disember 16, 2008

Catatan Perjalanan : Berkurban di Kelantan

Lebaran haji di Kelantan bagi saya cukup menyenangkan. Suasana lebaran terasa.
Tahun ini, abah mertua saya berkurban lagi. Ada 7 orang yang ikut, jadi sapinya dibagi 7 bagian.

Sapinya agak kurus, tapi karena kurus jadi gak banyak lemak, dagingnya bagus (itu kata Ummi mertua saya hehe..)


Najwa and the gank.. nonton acara genocide sapi..haha.. (tapi begitu pisau memotong urat leher sapi, saya tarik anak saya supaya tidak melihat. takut trauma hehe..)



Ini Tok Mi Wawa, berfoto sebelum kita pulang kembali ke Johor :


Isnin, Disember 15, 2008

Catatan Perjalanan : Banjir di Terengganu

Lebaran Haji kemarin kami sekeluarga pulang lagi ke Kelantan. Pulang kampung membuat saya merasa mempunyai keluarga, dimana ada ramai saudara2 (suami) berkumpul. Setidaknya mengobati kerinduan saya pada keluarga sendiri. Dalam setahun kami pulang 3-4 kali. Johor-Kelantan dapat ditempuh selama kurang lebih 12 jam perjalanan dengan mobil.

Cuaca sedang tidak bersahabat ketika kami berangkat dari rumah. Awal bulan desember yang basah. Di negeri-negeri pantai timur sendiri hujan terus menerus turun, mengakibatkan banjir dibeberapa kampung. Saya baca dikoran-koran, hari Rabu 3 Desember, banjir melanda Marang, Kuala Terengganu dan beberapa lokasi di Terengganu. Jadi saya perkirakan hari sabtu sudah surut. Tapi ternyata perkiraan kami meleset. Hujan turun terus menerus dari hari Jumat diwilayah Kelantan Terengganu..dan...... perjalanan itu cukup menyiksa kami.

Kami sampai di Kuantan sekitar jam 5 sore, kemudian mengambil jalan arah Jabor menuju Jerangau-Kuala Berang-Kelantan. Hujan kadang gerimis kadang lebat. Jam 7 maghrib sekitar 1/2 jam menuju Bukit Besi, ada sekatan jalan raya. Ada pengumuman tertulis "Banjir di Bukit Besi", jadi mobil tidak bisa lewat. Kami dialihkan kejalan menuju Ketengah Jaya. Hari sudah mulai gelap. Kanan kiri jalan adalah hutan lebat, gelap tanpa ada petunjuk jalan (sign board), sementara hujan menggila, menambah kecemasan saya. Suami saya ikut saja kendaraan yang didepan, untungnya banyak juga kendaraan yang senasib dengan kami.

Akhirnya setelah berjalan selama 1 jam, kami bertemu persimpangan. Konvoy mobil yang kami ikuti berpecah. Sebagian terus saja entah menuju kemana, sebagian lagi ambil arah kiri. Suami saya ikut kekiri, padahal masih bingung ini jalan mau kemana. Sempat saya baca "Felda Kerteh".Berarti kami akan masuk kawasan ladang kelapa sawit. Setelah jauh berjalan masih juga tidak ada sign board jalan menuju kemana.

Untungnya Najwa dengan Aliff tertidur pulas. Jadi saya bisa konsentrasi membantu suami menemukan petunjuk jalan dalam keadaan gelap. Sampai ke sebuah persimpangan baru ada petunjuk jalan menuju ke Dungun. Setelah cukup jauh berjalan, akhirnya.... senang sekali saya ketika menemukan persimpangan dan sign board menunjuk jalan ke kiri arah Bukit Besi-Kuala Berang, sementara kanan arah ke Kuala Terengganu-Dungun. Kami pilih kekiri.

Jalan masih panjang, bro...hehe.. Tapi setidaknya kami sudah lega, sudah tahu arah yang dituju. Sampai di Bukit Gading jam 9.30 kami berhenti di stesen minyak (POM Bensin). Disitu Aliff bangun dan menangis tak berhenti entah kenapa. Akhirnya saya baca doa-doa yang saya hafal dan bersolawat untuk menenangkannya. Cukup lama juga dia menangis sampai kemudian tenang sendiri.

Adik suami saya tinggal di Ajil, Kuala Berang. Kesanalah kami menuju untuk singgah sebentar. Sekedar melepas lelah. Sampai disana hujan tambah deras, dan akhirnya kami menginap disana. Lagipula kami khawatir jalan kearah Kelantan tergenang air.

Suami saya meninjau genangan air di kampung Kepah:


Esoknya kami berangkat jam 9 pagi menuju Kelantan. Baru 1/2 jam berjalan, kami sampai di Kampung Kepah, dan....hoaahhhh...banjir lagi. Jalan tergenang air sampai 1/2 meter. Karena mobil kami rendah, kami tidak bisa lewat. Jadi terpaksa balik lagi ke Ajil menuju arah Kuala Terengganu. Untungnya jalan menuju kesana lancar sampai kami tiba di rumah.

Benar-benar melelahkan....

Gbr : Ular sawa (kalo bahasa Indonesia apa ya...) di Kampung Kepah... mati terbawa banjir.. hoahhh serem...saya bergidik melihat ular sebesar itu secara live...

Isnin, Disember 01, 2008

on the way to wet world


Dalam perjalanan ke wet world Batu Pahat, kami singgah sarapan direstoran langganan kami, seri selatan Senai. Ini satu-satunya restoran yang saya percaya, karena tempatnya bersih dan makanannya bervariasi. Pekerjanya pun kebanyakan orang Indonesia.

Lagi asik-asiknya makan, najwa mau ke toilet. suami saya sedang ke toko sebelah dengan aliff. sebelum ke toilet, saya sempatkan pesan kepada seorang pelayan, bapak-bapak (katanya sih yang punya restoran), supaya makanan saya jangan diberesin dulu. masih ada roti canai sebiji, nasi campur yang baru saya makan separuh, dua gelas minuman yang jg tinggal separuh.

Kembali dari toilet...alamaakk... piring dimeja saya sudah ditumpuk. glekkk....kesel dong.. 2 orang pelayan berdiri disitu dan begitu melihat saya mereka berdua langsung kabur. wuakkksss..yang satu bapak yang tadi saya pesan, yang satu lagi kasir. saya ngomel-ngomel begitu suami saya datang. orang masih lapar begini...tapi selera makan sudah hilang berganti rasa kesal. si bapak sudah kembali ke pangkalannya, ngobrol sama pembuat roti canai. mau saya omelin gak enak juga, orangnya sudah berumur.

Begitu bayar, suami saya bilang ke kasir yang ikut berpartisipasi membereskan piring dimeja saya. dia cuma bilang, bukan saya.. tapi harga makanan gak didiskon. karena masih lapar, dimobil snack anak saya saya babat juga. terbayang babat sapi yang jadi menu saya tadi.

Kenapa saya begitu lapar ya? begini, saya bangun jam 2 pagi, ketika anak saya najwa, nangis karena sakit gigi. setelah menidurkan najwa saya terpikir untuk menyelesaikan kerjaan saya, karena besoknya kita mau ke wet world. saya terus bekerja sampai jam 5 subuh. kemudian disambung dengan beres-beres, sapu lantai terus ngepel. kemudian setelah anak-anak bangun, seperti biasa rutin harian, mandi suapin sarapan, kami bersiap pergi. perut orangtua masih kosong, yang penting anak-anak kenyang dulu. jadi begitu sampai di kedai itu, saya betul-betul dalam keadaan lapar berat. bukan sarapan lagi jadinya tapi makan berat, sekalian untuk bekal makan siang hehe..

karena baru makan separuh, jadi tahap kekenyangan saya pun belum sempurna. saya bilang pada suami, makanan yang saya makan baru sampai perut bagian atas belum sampe jempol kaki. wahaaaa... yah bukan rejeki kata suami saya. sebagai protes atas insiden ini, untuk sementara kita jangan beli dikedai itu lagi katanya. yakss setuju saya bilang heheh...


page counter