Rabu, April 14, 2010

Menunggu Ayah

Hujan teramat lebat nak
Petir pula menyambar-nyambar
Ayahmu tentu terkurung dijalan

Sabar nak..
Ayah tak mungkin menerobos rinai hujan
yang menggila diluar sana

Mari kita telepon Ayah
Tapi...
Hanya ada operator menjawab
Kalau begitu
Angkat tanganmu
Mohon pada yang kuasa
selamatkan dan lindungi ayah

Ada yang hilang hari ini kan..
suara kecilmu yang menjerit riang
kala deru motor berhenti depan pagar
Terlebih
Tak ada ice cream, tak ada air kotak
Dan bonus dibonceng Ayah keliling taman

Pukul 8.30
Masih menunggu
Ayah tak kunjung tiba
Mari dengar bunda cerita
Tentang si Kubil dan si Cilok
Dua anak yang datang tiba-tiba dalam alam khayal

Oh
Kantuk telah datang
Selamat tidur sayang
Ayahmu pulang tepat jam 9
Dan engkau telah pun memeluk mimpi


Selasa, 13 April 10.00 pm

Khamis, Mac 25, 2010

Lukisan Najwa

Katamu, aku ingin jadi pelukis Bunda..
Dilukisnya gunung, sawah, kelapa, awan, matahari
Pada kertas, buku dan...dinding..!!
Oh Nak, lihat lah rumah kita
Betapa berwarnanya

Ada benang kusut berputar-putar seperti bola
Itu awan katamu
Ada angka 5 berbaris besar-besar
Tangan kecilmu belajar menulis ketika itu
Ada kotak persegi dengan segitiga diatasnya
itu rumah kita katanya

Ketika Ayahmu pulang dengan sekotak cat air
dilukisnya bunga dan sebatang pohon
dan seorang anak kecil yang tersenyum mengembang
menyambut hari bersama datangnya mentari
Itu Aku, Bunda...katamu dengan senyum

Lukislah semua yang engkau lihat Nak..
Walaupun penuh dinding rumah kita
Walaupun tumpah cat airmu mengotori lantai rumah kita
Disitulah pelajaranmu bermula

Khamis, Mac 11, 2010

Juara..!!!

Hati saya benar2 cair ketika melihat anak sulung saya naik keatas panggung untuk menerimah hadiah sebagai kemenangannya dalam lomba mewarnai yang diadakan oleh Petronas. Tak terasa air mata saya meleleh. Hati saya diliputi keharuan. Saya merasa menjadi Ibu yang sebenarnya hua huaaaa lebay :P

Saya songsong ia disebelah panggung, dengan sepeda yang didapatnya sebagai hadiah. Oh nak..betapa Bunda bangga padamu. Perempuan kecilku begitu membanggakan hari ini. Saya ciumi pipinya dengan airmata tergenang. Guru melukisnya datang, menyalami saya mengucapkan tahniah atas kemenangan Najwa. Dia melihat saya menangis. Whoaaa maluuuu...:D


Saya tak menyangka anak kecil saya yang berumur 5 tahun ini mampu mengalahkan peserta lain. Saya mendaftarkannya untuk ikut coloring contest ini semata-mata agar dia mendapat pengalaman baru. Tidak pernah sedikitpun mendorong dia untuk menang. Pesan saya cuma satu, kalau melakukan sesuatu, harus dilakukan dengan betul-betul supaya bisa berjaya. Itu yang selalu saya tanamkan pada najwa.

Alhamdulillah, nak.. ini baru permulaan. Kami doakan semoga nanti akan banyak lagi kejayaan yang akan engkau perolehi.
page counter