Rabu, Oktober 08, 2008

tangis anak-anakku

Ini pertamakalinya saya tinggalkan aliff dan najwa dibawah jagaan orang lain. Berat rasanya hati, apalagi waktu saya tinggalkan mereka menangis meraung-raung. Apalagi najwa, naik ke pintu grill memanggil-manggil dalam tangisnya. Bunda..bunda..bunda.. Tapi saya kuatkan hati. Bismillah...ini permulaan saja. Nanti lama-lama mereka akan biasa.

Sebenarna najwa saya masukkkan TADIKA, taman didikan kanak-kanak, TK kalau di Indonesia. Tapi karena dia menangis, jadi saya masukkan nursery dulu bersama Aliff. Mungkin akan baik2 saja kalau dengan adiknya.

Keputusan ini saya ambil setelah berpikir lama. Najwa karena sudah besar, saya ingin dia sekolah biar bisa berteman. Dilingkungan rumah kami tidak ada teman untuk dia. Semua main didalam rumah. Sementara Aliff, atas pertimbangan kerja saya yang semakin menumpuk kebelakangan ini. Saya tidak bisa lagi fokus bekerja sambil menjaga anak. Berkali-kali boss saya telepon dan aliff menangis. Saya merasa tidak enak, pembicaraan jadi terganggu.

Saya pun merasa tidak bisa mengerjakan semua sendiri dalam waktu yang bersamaan. Saya harus bekerja, menjaga anak, membersihkan rumah, memasak, dan lain-lain pekerjaan. Suami saya pulang jam 6 sore. Malam saya sudah capek, kadang tidak sempat memperhatikan diri sendiri. Setiap hari begitu, bahkan sabtu minggu saya masih dituntut bekerja beberapa jam. Semua ini menjadi beban buat saya, kadang merasa sedikit tertekan. Dan akhirnya keputusan mengantar aliff dan najwa ke nursery diambil. Tidak lama, jam 1 saya ambil kembali. Karena setelah jam makan siang kerja saya sudah berkurang.

Saya sendiri dirumah sekarang. Masih terngiang tangis aliff dan najwa. Saya ingin memulakan hidup yang baru, yang lebih teratur. Saya pikir ini juga baik untuk diri saya, untuk keluarga saya. Setelah mereka pulang, saya punya lebih banyak waktu yang berkualitas untuk mereka. Karena biasanya walaupun mereka 24 jam bersama saya, saya tidak bisa benar2 menjaga mereka. Perhatian saya terbelah. Pada kerja, pada rumah, pada anak. Ah, tidak semuanya bisa saya rengkuh semua dalam waktu bersamaan.

5 ulasan:

ellyka_08 berkata...

Assalamu'alaikum bu.. ternyata dirimu dah kerja lagi ya? Kerja dirumahkah..? Wah aku juga kalo bisa pengen punya aktifitas kerja yang deket-deket rumah, lagi mikir-mikir lagi nih enaknya gimana.. he he..
Met kerja lagi ya bu.. :-)

Bunda Najwa Aliff Ihsan berkata...

waalaikumsalam el,
aku dari dulu kerja el. dulu kerja di jakarta, pas pindah ke Malaysia diterusin kerja dari rumah. Terima kasih pada internet yang memungkinkan semua ini terjadi hehe..

INDAH IP berkata...

wah, neni,..kebayanggggg buangeeettttssss hihihihi...

semoga semua dinikmati dengan sabar dan hepi ya ;-)
selamat sekolah buat najwa ..kira-ziya masih sekolah di rumah sama mama euy,.. percobaan 6 bulan dulu kayaknya nggak berhasil hihihi,..

Bunda Najwa Aliff Ihsan berkata...

indah,
najwa cuma bertahan 4 hari :D
hari ke-5 demam, sampe mengigau ga mau sekolah. katanya wawa mau belajar dirumah aja.
untuk sementara kita turutin dulu maunya. ntar mau dicoba lagi. supaya dia bisa berteman aja sih.

Muhammad Azli Shukri berkata...

salam singgah.

page counter