Khamis, Januari 31, 2008

entri lama -menyambut Najwa-

entri dari bloglama bundanajwa;

Begitulah...kami sepakat memberimu nama Najwa. Singkat sekali. Itu nama pemberianku, bunda yang telah mengandungmu lebih dari 9 bulan. Kini usiamu menginjak 37 minggu, penantian kami akan kehadiranmu sebentar lagi berakhir. Sungguh, hadirmu kelak akan membawa beribu makna bagi kami, orang tuamu...

Najwa..kamipun berpikir untuk memberimu satu nama lagi. Fatih, nama itu yang dipilih ayahmu. Jadilah namamu Fatih Najwa, yang bermakna Najwa sang pembuka, yang memulai. Kau adalah anak pertama kami, hadiah dari Sang Maha Pemberi.

Kau lah yang akan membuka lembaran baru bagi kami
Yang akan memulaikan hari-hari dengan pendar cahayamu
Lebih dari sekedar lentera
Kau adalah bintang dihati kami


Najwa...panggil kami Ayah dan Bunda, sepasang manusia yang tertatih membangun masa depanmu. Kita bertiga adalah satu. Mungkin akan ada najwa-najwa yang lain, semuanya bagaikan bintang..penyinar hati kami.

Walaupun sekarang kau belum lagi berwujud, namun setiap gerakmu adalah pemacu semangat kami. Seperti pada setiap malam, saat kami berkongsi cerita denganmu, kami tahu kau mendengar suara kami. Ada saatnya kau gerakkan kakimu, dan membuat perutku sedikit bergelombang. Lalu, kami pun berlomba untuk dapat menyentuhmu, ikut merasakan apa yang sedang kau lakukan didalam sana. Ayahmu berkata, kau pasti sedang belajar taekwondo..hmmm...kemudian aku katakan...tidak..kau pasti sedang berenang menuju dunia..:-)

Najwa...kami pun bersiap menunggu hadirmu. Sepasang kaus kaki cantik sudah kami siapkan, juga baju manis berwarna kuning untukmu. Lalu sebuah topi mungil untuk menutupi kepalamu, dan selimut hangat yang akan mendekapmu. Selamat datang nak... Dekapan ayah dan bunda akan menyambutmu memasuki dunia baru. Menangislah yang kuat, dan buat dunia tertawa karena tangismu.

Bila masa itu tiba, dengarlah bisikan kami, bahwa kami sangat menyayangimu. Tersenyumlah, dan sambutlah tangan kami yang akan memapahmu menapaki kehidupan.

Senyumanmu adalah purnama
Yang dengannya pohon-pohon berbisik
Kabarkan berita suka cita
Datangnya hadiah dari Sang Maha Baik


p/s: bundaNajwa tolong buatkan Entri Khas -menyambut Aliff- please sisihkan secuit senggang

Rabu, Januari 30, 2008

sahabatku dan anak-anak yang tidak sempat terlahir

Dia seharusnya sudah punya 3 anak. Sayangnya, semuanya meninggal ketika dalam kandungan. menikah tahun 2003, dia mengandung beberapa bulan kemudian, tapi janinnya gugur ketika berusia 2 bulan. yang kedua, meninggal ketika berusia 7 bulan, putus tali pusat, kalau hidup anaknya seusia najwa. yang ketiga, baru berusia 6 minggu, meninggal kemarin pagi.

Dia sahabatku sejak kelas 1 SMA. Kami rajin berkirim kabar via sms. Sebenarnya aku ingin meneleponnya kemarin ketika mendengar kabar duka itu. tapi setelah aku pikir lagi, ini bukanlah masa yang sesuai. alih-alih ingin menghiburnya, teleponku hanya akan membuatnya sedih. dan akhirnya, aku yang juga sensitif, pasti tidak bisa berkata-kata, menangis. duuuhhh....

aku hanya membalas sms-nya dengan satu kalimat yang kurasa bijak. "semoga Allah memberikan kesabaran dan ketabahan kepada kalian berdua." tidak tahu apakah kata-kataku cukup menghiburnya. yang jelas, dalam sms-nya dia mengaduh "Ya Allah, sungguh berat cobaan ini." Kehilangan 3 calon anak tentu saja membuat temanku terpukul. Entah apa yang salah dengan kandungannya, sehingga umur anak-anaknya begitu pendek.

sahabatku mengeluh. betapa susahnya mendapatkan anak dari rahim sendiri.
entahlah, akupun gagal memahami rahasia Tuhan.

banyak orang yang tidak menginginkan janin tumbuh dalam rahimnya sehingga berusaha membunuhnya dengan berbagai cara. atau jika janin itupun membesar kemudian lahir, dibuangnya anak itu ke tempat sampah, atau bahkan ada yang dikubur hidup-hidup. naudzubillah. sebagian manusia lain yang kurang begitu beruntung dalam penghidupannya, justru beranak pinak setiap tahun sehingga bilangannya melebihi lima jari tangan. sementara sahabatku yang Insya Allah siap lahir batin, justru berulangkali gagal.

aku ingin mengatakan pada sahabatku bahwa ini ujian Allah, tapi rasanya terlalu klise. aku kehilangan kata-kata untuk menghiburnya.

Selasa, Januari 29, 2008

Pandeglang di Caping GM

Slamet adalah sebuah teriakan, ketika ia bunuh diri pada umur 48. Mungkin kota Pandeglang mendengarnya. Mungkin Banten dan Jakarta mendengarnya. Tapi hanya 10 menit.

Segera setelah itu, teriakan itu lenyap. Slamet hilang. Ia kembali jadi noktah yang melintas tipis pada layar radar, seperti berjuta-juta titik lain yang diabaikan. Jakarta sibuk. Tuan-tuan sibuk: tuan-tuan berbaris membesuk Suharto, sang patriakh yang gering terbaring di rumah sakit itu, dan dengan tekun tuan-tuan mengikuti naik-turun tekanan darahnya, menyimak jantung dan paru-parunya, berkomat-kamit membaca doa untuknya, dan berseru, makin lama makin keras, maafkan dia, maafkan dia …

Tentu, semua itu karena tuan-tuan orang yang beradab. Tapi tak ada peradaban yang tak berdiri di atas pengakuan bahwa ada mala yang besar, (meskipun tak disebut sebagai dosa), ketika di luar pintu seseorang rubuh, tertindih, hilang harap — dan kita tak menolongnya.

Slamet adalah indikator negatif peradaban.

Lelaki ini seorang pedagang yang tekun, meskipun tetap miskin. Sejak 1993 dengan angkringannya ia jajakan gorengan singkong, tahu, tempe, dan pisang di sekitar jalan Ahmad Yani di Pandeglang. Ia pernah yakin hidup akan lebih baik setelah ia berhenti bekerja di sebuah pom-bensin. Mula-mula memang ada harapan: ia bisa memperoleh untung sedikit sedikit. Kata isterinya, Nuriah, Slamet dapat membawa laba sampai Rp 20 ribu sehari.

klik ENTRI PENUH

Jumaat, Januari 25, 2008

Dari "Sang Pemimpi"

Nurmala menjadi genit,"Oke, tapi jangan bilang ada salam dari gue"

Gue? Anak Melayu bilang gue? Sungguh besar tuntutan pergaulan. Beberapa orang sampai harus kehilangan identitas.

"Dibayar berapa loe ama Arai untuk jadi public relationnya begitu?

Ah. Ah. Aku senang pembicaraan seperti dalam buku pop literature ini. Barangkali setelah ini ia akan menanyakan : Arai sudah punya pacar blom? atau kapan elo terakhir ketemu doski?

Dan perutku melilit.
"Kapan sih elo ketemu doi lagi?"
-----------

Diatas adalah petikan dari novel "Sang Pemimpi" Andrea Hirata, penulis Indonesia kelahiran Belitong, sebuah pulau di selat Karimata, yang dulu masuk dalam wilayah Sumatera Selatan. Percakapan antara Zakiah Nurmala dan Ikal. Inilah bagian dari buku ini yang sempat membuatku tertawa. Menertawakan diri sendiri tepatnya. Merasa tersindir oleh sang penulis.

Zakiah Nurmala adalah kawan SMA Arai dan Ikal. Mereka bertemu kembali di Universitas Indonesia, Jakarta. Sebagai orang "daerah", sebutan yang biasa kita pakai untuk orang dari luar Jakarta, Ikal merasa ganjil ketika Nurmala berbicara dalam bahasa gaul Jakarta. Dan perutku melilit. Mungkin terasa geli seseorang tiba-tiba harus merubah gaya bahasanya semata-mata karena tinggal di Jakarta. Tuntutan pergaulan, booo!!!

Teringat diri sendiri :D.
Siapapun orang yang pernah menginjakkan kaki ditanah Jakarta, kesannya kurang gaul kalau tidak memakai kata "loe gue" sebagai kata ganti "kamu saya". Kosa kata ini bukan lagi milik minoritas Betawi, tapi sudah menjadi bahasa wajib orang-orang yang ingin dianggap "bergaul".

Begitulah. Akupun seperti itu. Duluuuu....Sebagai gadis Sunda kampung, merantau ke Jakarta, rasanya bangga bisa ber-elo gue dengan teman-teman, yang juga sama-sama dari berbagai kampung dipelosok Indonesia. Terasa lucu ketika dialek bahasa daerahnya masih kentara, tapi memaksakan diri ber-elo gue. semata-mata karena tuntutan pergaulan.

Tiba-tiba aku merasa "derajatku" naik ketika berbicara dalam bahasa gaul Jakarta. Tak peduli kalau menu makan siang beli di warteg pinggir comberan, yang penting aku kini orang Jakarta, berbahasa Jakarta dengan taburan bahasa slank disana-sini. Tak peduli apakah kosakata itu masuk dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia atau tidak. Tak peduli kalau aku bukanlah orang yang lahir dan dibesarkan di Jakarta, yang memang tidak berbahasa seperti itu ketika mulai bisa bicara.

Itulah potret sebagian dari kita. Terutama sekali orang kampung seperti aku. Ngaku deeehhh... Orang-orang yang tidak mempunyai rasa percaya diri yang tinggi, dan karenanya harus men-transformasikan dirinya menjadi sesuatu yang lain untuk dapat diterima dalam sebuah komunitas.

Beberapa orang sampai harus kehilangan identitas.

Jakarta memang merubah segalanya. Ini cerita betul. Syahdan, ada seorang perempuan dari kampung tetangga bekerja sebagai pembantu rumah di Jakarta. Suatu hari dibulan puasa, dia pulang dengan memakai kacamata hitam, rambut dikeriting, bercelana jeans ketat dengan t-shirt yang juga ketat, naik ojek menuju rumahnya. Sampai dikampungku, dia berhenti, dan bertanya tanpa membuka kacamata hitamnya, kepada orang yang tengah berkumpul diwarung. Dia menanyakan arah jalan menuju kampungnya. Beberapa orang terpana. Sebagian mengenali si penanya. Dan meledaklah tawa orang-orang disitu.

Hanya karena merantau ke Jakarta, yang hanya berjarak 100 km dari kampungku, seseorang bisa lupa letak kampungnya (mungkin karena dia memakai kacamata hitam). Dan sangat mungkin sekali diapun telah lupa akan bahasa ibundanya, berganti menjadi "loe gue" bahkan ketika berbicara dengan teman dari kampung sendiri. Menggelikan.

Jumaat, Januari 18, 2008

antara nenek dan cucu

beginilah kalau nenek dan cucu berbeda bangsa dan negara :D
suatu sore, aku, najwa dan nenek sedang duduk2 nonton tv. aliff tidur.
terus ibuku bilang :

"adek aliff cakep, wawa cantik"
najwa protes : "adek tidur lah, dia tak cakap"

ibuku bilang lagi : "iya, adek aliff cakep, wawa cantik"

najwa marah-marah, sambil menendang aliff. duuuhhh...untung pelan tendangannya.
"iiiihhhh....adek tidur, dia tak cakap. dia kecil lagi"

mula-mula aku tak faham kenapa najwa protes. rupanya...

"ooo...maksud nenek cakep tu handsome wa... bukan cakap,"kataku pada najwa. tapi otak 2.5 tahunnya belum memahaminya.

terus aku bilang ke ibu "najwa marah karena ibu bilang adek cakep (handsome), dikiranya cakap (bicara)..."

ibuku tergelak. oooo...pantesan dia marah-marah... karena adek tidur, bukannya sedang bercakap :D

mereka yang telah pergi

namanya novita amalia. kami biasa memanggilnya novi. dia teman sekelasku ketika kelas 1 SMA (sekolah menengah atas) di pandeglang. orangnya cantik, periang, mudah bergaul, walaupun prestasi akademiknya biasa-biasa saja. terakhir bertemu dia tahun 2004, sebelum aku menikah, dipasar pandeglang. wajahnya pucat, nampak kurus, tapi aku sama sekali tidak tahu kalau dia tengah sakit keras. kanser leher rahim. bukan penyakit sembarangan.

aku baru tahu kalau dia sakit awal 2007. ketika bulan februari aku pulang ke pandeglang, aku sudah berniat untuk menengoknya. tapi apa daya, kesibukan mengunjungi sanak saudara dan urusan pekerjaan membuat niatku tidak terlaksana. pertengahan Juli 2007, temanku yang tinggal di Qatar pulang ke Pandeglang dan dia bersama teman2 SMA berinisiatif untuk mengumpulkan dana membantu biaya pengobatan novi. penghujung juli, kabar duka itu datang juga. lewat SMS, seorang teman di jakarta menyampaikan kabar itu. segera kukonfirmasi dengan teman2 di pandeglang, yang malangnya malah tidak tahu kalau novi telah pergi.

aku dalam perjalanan pulang ke Kelantan ketika itu. aku bersedih. aku menyesal. menyesal karena tidak dapat menziarahinya ketika dia hidup. menyesal karena tidak sempat memegang tangannya, menguatkan hatinya.

seorang lagi temanku, Ervina namanya. aku mengenalnya ketika sama-sama belajar bahasa arab di Al-manar utan kayu Jakarta. mula-mula mengenalnya aku sempat ragu-ragu. mengingat jilbabku yang ukurannya cuma separuh jilbab dia yang panjang menyentuh lutut....dan bercadar!!! aku merasa tidak pantas berteman dengannya. maklumlah, tidak ada seorangpun temanku yang bercadar. jadi pandanganku tentang perempuan bercadar pun sangat stereo type, keras, fanatik, berilmu agama tinggi, tidak bisa tertawa, kaku. ternyata aku salah. Ervina adalah seorang kawan yang menyenangkan. periang, suka bergurau. aku ingat ketika waktu maghrib tiba, dan kami sama-sama berwudhu, aku mencuri-curi pandang kearahnya hanya untuk mengetahui seperti apa wajahnya. perempuan bercadar bagiku mempunyai daya tarik tersendiri, hanya dengan melihat matanya.

diusia 20 tahun dia sudah menikah. mempunyai 1 orang anak. kemudian tahun ke-3 pernikahannya, dia mengandung lagi. anaknya kembar perempuan. disitulah maut merenggutnya. menurut suaminya yang memberi kabar via sms, ervina meninggal karena kehilangan banyak darah ketika melahirkan melalui bedah caesar. ketika itu tanggal 9 november 2006.

berita yang sama sekali tak kuduga. siapa menyangka umurnya sependek itu? segera perasaan bersalah mengusik hatiku. beberapa kali dia meneleponku setelah aku tinggal di malaysia. tapi aku tidak pernah berhasil menghubunginya. nomor telepon rumahnya, entah kenapa tidak pernah bisa dihubungi. nomor handphonenya, yang aku tahu, selalu berganti.

penyesalan selalu datang dibelakang. masih terkenang suara riangnya ketika meneleponku. walau sebentar tapi sangat berarti bagiku. karena hanya dia temanku yang menghubungiku selain teman2 kantor. beruntung suaminya mengenalku walaupun kami tidak pernah bertemu secara langsung. aku membalas smsnya, turut bersedih atas kepulangannya, dan mendoakan arwahnya dicucuri rahmat. bukankah orang yang meninggal ketika melahirkan anak adalah syahid?

orang ketiga yang aku kenal dan mati muda adalah seorang kawan kepada adik iparku. namanya Eeng, lelaki berusia dibawah 25 tahun. aku tidak mengenalnya secara dekat, cuma karena dia sering datang kerumah, kami sudah menganggapnya seperti saudara sendiri. sama seperti novi dan ervin, aku juga tidak percaya kalau eeng secepat itu pergi. dia meninggal ketika membonceng motor dengan temannya, mati ditempat dihajar minibus elf yang memang tidak mempunyai adab memandu dijalan raya.

begitulah. kehidupan datang dan pergi. kita tidak tahu kapan giliran kita akan tiba. sudah cukupkah bekal yang kita siapkan? aku? bekalku kosong...!!!

Khamis, Januari 17, 2008

pantang

repotnya setelah melahirkan.
seawal pagi lagi sudah harus minum air perahan kunyit yang ditumbuk dengan daun papaya dicampur sedikit madu. rasanya? jangan tanya. didepanku harus terhidang segelas milo dan sepotong kue untuk menghilangkan rasa kelat yang tertinggal ditenggorokan.

kemudian ritual lainnya adalah berbengkung dengan terlebih dahulu mengoleskan param yang dicampur dengan beras kencur. memang terasa hangat diperut. tapi cukup meyiksa memakai bengkung yang diikat diperut. susah mau buang air kecil!!!!

menu makan? tempe tahu dan sayur bening!!!! mula-mula terasa biasa saja makan dengan 2 jenis lauk dari kacang soya itu. lama-lama aku mulai protes. bosan!!! makan ikan laut sama sekali dilarang. yang melarang? tentu saja ibuku, the master dalam hal melahirkan mengingat beliau sudah berpengalaman melahirkan 9 anak dan mengurus lebih 20 cucu!!!. alasannya? ikan laut bikin gatal.

makan buah? jeruk atau limau dilarang. takut kena demam katanya. buah-buahan lain pun sama saja.yang boleh cuma sayur-sayuran. itu pun dimasak sayur bening.

yang lucu kadang-kadang versi antara orang tua ini berbeda. waktu ibu mertuaku datang, dia bilang boleh makan ikan asalkan dibakar. that's right!! sebab waktu melahirkan najwa pun aku tiap hari makan ikan, dan teori bahwa makan ikan bisa menyebabkan gatal-gatal, absolutely wrong, tidak terbukti. mungkin sih ada beberapa jenis ikan seperti udang, ikan tongkol yang sebagian orang alergi dan menyebabkan gatal. tapi tidak untuk ikan selar, kembung, cencaru dan beberapa ikan friendly lainnya.

ayam? ibuku boleh. ibu mertuaku bilang ayam juga bikin gatal. tapi setelah beberapa hari ini makan ayam bakar, teori itupun berhasil dipatahkan :D aku tidak mengalami kegatalan dibagian tubuh manapun.

sayuran. ibuku boleh memakan sayuran apapun asal dimasak sayur bening. ibu mertuaku pantang untuk labu siam (labu kecil hijau) dan kacang panjang. menyebabkan angin katanya. padahal dimenu sayur bening bayam ibuku selalu ada 2 jenis sayur itu. and i am fine fine saja sampai sekarang.

buah. ibu mertuaku boleh aku makan limau dan buah-buahan lain. ibuku strictly melarang. kenyataannya sehari selepas bersalin aku menghabiskan 3 butir limau mandarin, untuk membantu melancarkan buang air besar, dan terbukti manjur. teori demam ibuku jika makan limau sama sekali tidak terbukti.

tapi aku juga tidak berani terang-terangan membantah semua teori itu. kalau makan limau aku sembunyi dari penglihatan ibuku. jangan sampai beliau tahu. hehehe...bisa berkerut keningnya dan jadi pembicaraan hangat kalau ibu pulang nanti...

menurut aku, semua pantang-pantang itu kadang tidak berdasar dan cenderung menyesatkan. seorang ibu yang habis bersalin memerlukan banyak tambahan makanan berkhasiat untuk memulihkan kesehatan dan terutama untuk menyusui bayi. kalau makan ikan ayam dilarang, darimana ibu akan mendapatkan sumber protein untuk bayinya? begitu juga dengan buah dan sayur yang banyak mengandung sumber vitamin. kalau pantangnya dilarang makan keripik, coklat atau biskuit sih aku maklum dan boleh terima alasannya.

semua pantang itu kedengaran tidak ilmiah. tapi mana mau orang tua didebat soal ilmiah dan tidak ilmiah. semuanya hanya berdasarkan kepercayaan turun temurun dan cenderung tidak masuk akal. orang zaman sekarang sudah jauh lebih maju dan mendapatkan informasi dari berbagai sumber dengan mudah. mungkin tergantung kita mau atau tidak menuruti semua pantang itu. kita dikaruniai akal untuk berfikir dan menyaring semua informasi dengan bijak. bukan begitu, Kawan????

Rabu, Januari 16, 2008

menjelang kelahiran aliff

sabtu, 5 Januari 2008
hari ini due date kandunganku. dokter memperpanjang lagi sampe tgl 11 Jan kalau bayi belum lahir-lahir juga. pagi-pagi bangun, ada darah sedikit keluar. alhamdulillah, sudah ada tanda-tanda. tapi karena belum mulas, aku masih beraktivitas seperti biasa. masih sempat isi voucher XL 200 nomor, beres jam 11 disambung lagi dengan mendorong najwa naik stroller sambil makan :D lumayan buat exercise. terus istirahat, tidur-tiduran...

minggu, 6 Januari 2008
darah keluar lagi sedikit, tapi belum mules juga. hari ini bersih-bersih rumah, menyapu, mengepel lantai, bersihkan kamar mandi, masak nasi lemak. beres jam 1 siang, aku merasa anakku kurang gerak. maka jam 2 kami putuskan untuk ke rumah sakit. bawa perlengkapan bayi takut terus masuk ward.

sampai disana, cek darah, cek jantung, ctg sampe 1 jam. karena belum ada bukaan, dokter suruh aku balik lagi. tapi sebelumnya harus discan (USG) dulu. lagi nunggu giliran di USG, tiba-tiba basah....brrr...air ketuban pecah. dokter cek lagi sudah buka 2 cm. Alhamdulillah.. terus masuk ward

senin, 7 Januari
mulai sakit tiap 15 menit sekali. dokter cek sudah buka 3 cm. jam 6 pagi masuk labour room. abang, najwa dan ibu tidur dirumah sepupu karena dekat dengan rumah sakit. jam 11 pagi abang datang, terus nemenin di labour room. najwa dengan ibu. poor my daughter...menangis terus manggil ayahnya.

berganti-ganti dokter dan perawat datang mengecek. jam 2 petang, baru buka 6 cm. lambat...sakit sudah tiap 5 menit sekali. aku sudah gak tahan. dokter yang mengecek bilang, kalau mau bersalin normal, harus buka 10 cm, dan itu berarti tunggu 4 jam lagi, karena 1 jam buka 1 cm. Masya Allah.. jam 4 dia janji mau cek lagi. tapi gak datang-datang juga. akhirnya jam 5 sore, diputuskan untuk caesar, karena jalan lahir belum terbuka. sedangkan aku udah gak tahan sakit, dan kalau dibiarkan meneran lama-lama takut luka bekas caesar dulu terbuka. malangnya lagi, aku demam. gak tau darimana datangnya demam itu.

operasi pun harus tunggu juga, sekitar jam 6.30 aku masuk ruang operasi. sakit masih tiap 5 menit. begitu dokter menyuntikkan obat bius, baru terasa dingin, sakit mulas hilang begitu saja. mulai lah dokter bekerja, mukaku dihalang kain dan mulutku dipasangi masker oksigen. waktu tengah operasi aku merasa nafasku sesak, sedikit panik dan menghirup osigen melalui masker.

Jam 7.38 aliff berhasil dikeluarkan. aku bilang ke dokter kalau aku sesak nafas. dia sarankan agar aku tidak panik. tetap menghirup nafas dan hembuskan lagi. ini berlangsung beberapa lama sampai aku dikeluarkan dari ruang operasi dan masuk ward. najwa dan abang sudah menunggu dibilik saringan. rindunya aku dengan anakku. dia ketawa-ketawa melihatku didorong. najwa manggil-manggil..bunda..bunda...

malam itu aku tidur pulas. bangun pagi hari perawat sudah membuka chateter untuk kencing dan menyarankanku untuk bangun dan pergi ke toilet sendiri. karena sudah pengalaman waktu kelahiran najwa dulu, aku bisa melakukannya sendiri.

sekarang, setelah 10 hari melahirkan (tepatnya dilahirkan hehe..), aku sudah bisa melakukan kerja-kerja ringan. tapi mengangkat barang berat aku gak mau dulu, sekedar bisa gendong aliff, jalan disekitar rumah dan suapkan najwa makan.

alhamdulillah..semuanya baik-baik saja. adanya orang terdekat sangat membantu. semua urusan rumah, memasak, mencuci baju, menyapu diuruskan oleh ibu. najwa dihandle oleh ayahnya. aku uruskan aliff saja yang so far so good ini hehe...aliff begitu tenang, jarang menangis, mungkin mengerti kalau bundanya harus banyak istirahat.

Selasa, Januari 15, 2008

present from the heart

ah, sedikit terlambat untuk menorehkan sebaris kata...
tak ingat...karena tak pernah dianggap istimewa
keterlaluan..!!!!

hiksss..begitulah...hari ulang tahun diantara kami sama seperti hari-hari biasa. bukan agenda utama untuk dirayakan. makanya, kami sering lupa hari jadi masing-masing. kecuali hari jadi anak, kami tak pernah menganggapnya istimewa. cuma sekedar ingatan, ah usiaku bertambah lagi walaupun sebenarnya berkurang...

not a romantic couple... uhuuuu...bukan macam siti nurhaliza yang merayakan hari jadi di hotel ternama atau mungkin seperti pasangan lainnya, candle light dinner atau menghadiahkan sekuntum bunga... ihikksss...itu cuma ada dalam dongeng 1001 malam...

apapun, untuk suamiku tercinta...terlalu banyak kata yang ingin diluahkan...tapi biarlah itu milik hatiku sendiri...
Selamat Hari Jadi... semoga dengan bertambahnya usia, bertambah pula kematangan diri.

This is my favorite song..dari dulu lagi i love this song... A song that speaks from the heart with no words....

jaundice

mulanya kita gak sadar kalo aliff kuning. baru ketika datuk neneknya datang dari Kelantan, mereka kasih tahu kalo aliff ada kuning sedikit. terkejut juga, kirain selama ini aliff baik-baik saja. memang sih dia anteng banget, tiduuuurrr terus, sesekali bangun menyusu terus tidur lagi. katanya kalo anak kuning sukanya tidur.

mulai deh kita merasa khawatir. besoknya terus pergi ke hospital Kulai, dicek darah dan Alhamdulillah...jaundice aliff masih dalam kategori ringan, bilirubbin masih dibawah 10. yang penting terus dikasih ASI ASI ASI...

yang perlu info tentang jaundice, silakan buka disini

numpang mejeng dulu yaaa..kakak sama adek...:D


Isnin, Januari 14, 2008

kolam baru wawa

wawa baru beli kolam baru nih... asik maen air terus...


satu minggu aliff





Sabtu, Januari 12, 2008

My new Prince

berhubung yang punya blog, sang pemeran utama dalam episode melahirkan hehehe... lagi istirahat...dengan sakit kepala berdenyut 3 hari setelah melahirkan (katanya akibat pengaruh obat bius), cuma bisa posting gambar aliff aja.. cerita seputar melahirkan diruang penyiksaan (labour room.com) nanti aje yeeee....



Selasa, Januari 08, 2008

siang pertama Aliff


ahlan wa sahlan (marhaban) ya nurul'aini ;selamat menempuh duga di dunia-penuh-segala(?)

Wawa tumpang 'posing' dlm entri Aliff yer...

PEMBERITAHUAN

Alhamdulillah, malam tadi pukul 7:30 mlm Bundanajwa selamat (dan sihat) melahirkan seorang baby lelaki (Aliff Abdurrahman ; berat 3.5 kg) secara 'c-section' setelah berjuang di 'labourroom' selama hampir 12 jam dan di bilik-operasi selama 2 jam.
Doakan semoga cepat pulih dan discharge dari wad.


p/s :Wawa dah 2 hari 2 malam tak gosok gigi,demam,sedikit penat,tetapi penuh bersemangat bila tengok baby Aliff

p/p/s :RALAT <> Berat Aliff Abdurrahman rupanya 3.8kg bukannya 3.5kg, patut lar susah nak keluar

Ahad, Januari 06, 2008

animated poetry



An absolutely magical short by Guilherme Marcondes of Brazil, based on a William Blake poem.



Billy Collins, former US Poet Laureate and one of America's best-selling poets, reads his poem "The Dead" with animation by Juan Delcan of Spontaneous.

Selasa, Januari 01, 2008

list buku tahun 2008

waktu ibu mo kesini, aku minta si uwi beliin beberapa buku, sebagian besar titipan abang. karya pengarang indonesia semua, disini juga ada sih, cuma agak mahal, jadi mendingan beli disana.

ini dia listnya, menunggu untuk digarap :D :

1. Sang Pemimpi --- tetralogi kedua dari laskar pelangi andrea hirata
2. Edensor ---- tetralogi ketiga laskar pelangi andrea hirata
3. Tuhan dan hal-hal yang tak selesai --- gunawan muhammad
4. Saman --- ayu utami
5. Larung ---- ayu utami

belum ada satupun dari buku itu yang aku sentuh hehe.. secara beberapa minggu kebelakangan ini kerjaan agak banyak. cuma abang aja yang udah hampir menyantap semuanya. rencananya kalo udah bersalin nanti aku mo baca, kan banyak waktu tuh.

beli buku di indonesia lumayan hemat daripada di malaysia. buku-buku disana berkisar antara 30rb keatas (kurang dari RM15), seperti sang pemimpi yang kalo disini harganya mencapai RM 26, disana cuma RP.39.000. kalo disini, untuk sebuah novel karya penulis lokal harganya diatas RM 21 (kalo dirupiahkan lebih dari 55ribu). lumayan kan bedanya...
page counter